Laman

Monday, March 17, 2014

Book Review, Catatan Perjalanan Haji Muslimah

#latepost #repost
Libur idul fitri tahun 2010 kali ini saya tambahkan dengan cuti jadi total saya berada dirumah selama 11 hari. Sebenarnya tidak ada acara khusus atau akan bepergian kesuatu tempat. Saya cuma mau menghabiskan waktu lebih lama dirumah karena sebulan lebih dikit saya tidak pulang. Kalau mengunjungi saudara-saudara, reuni keluarga sudah menjadi agenda rutin tapi ya disekitar Lumajang area saja. Hari pertama kedua lebaran masih rame tapi selanjutnya mulai sepi akibatnya mati gaya. Karena memang sedang tidak ada spare buku buat dibaca jadinya cari-cari buku yang ada dirumah. Ketemu bukunya bapak tentang haji tapi kurang menarik. Terus inget buku ini yang dulu aku beliin buat ibu,  lumayan buat bacaan.
Catatan Perjalanan Haji Seorang Muslimah
Buku ini berisi tentang catatan si penulis, ibu Sari Meutia. Bagaimana caranya mempersiapkan anak-anak dan keluarga, memberi pemahaman kepada mereka terutama kalau anak-anak masih kecil-kecil tapi dengan tidak mengesankan kalau ber-haji itu seram. Banyak cerita tentang jamaah yang mengalami musibah di tanah suci, untuk itu perlu juga disiapkan surat wasiat sebagai antisipasi kemungkinan terburuk. Perlu diberikan pemahaman bahwa ber-haji itu kewajiban setiap umat muslim yang mampu, tidak harus menunggu tua tentunya karena akan sangat berhubungan dengan kekuatan fisik selama beribadah disana. Selain mempersiapkan batin, perlu juga persiapan fisik sehingga semua ibadah bisa dilaksanakan dengan maksimal.. Walaupun senantiasa ada pertolongan dari Allah seperti tetangga saya yang tahun lalu juga mampu beribadah haji walaupun dalam keadaan berkursi roda. Allahuakbar.
Untuk para wanita harus juga dipertimbangkan apakah harus minum obat penahan haid? Sebaiknya beberapa bulan sebelum keberangkatan dicatat jadwal haid sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan mimun obat penahan haid atau tidak. Seperti ceritanya penulis yang juga memutuskan untuk tidak minum obat setelah pengamatan periode haid selama 9 bulan kebelakang klo ga salah ingat. Selama berhaji melaksanakan rukun-rukun dan beribadah rupa-rupanya menurut penulis adalah masa-masa merasakan bulan madu dengan suami lagi. Karena kalau biasanya jarang berpegangan tangan dirumah mau tidak mau disana harus saling berpegang tangan dan lebih menjaga satu sama lain, jadinya bisa ibadah sekalian honeymoon :D
Mengenai perlengkapan selama berhaji juga sebisa mungkin yang nyaman dan efektif. Belanja kebutuhan untuk oleh-oleh juga seperlunya saja mengingat batas barang bawaan yang bisa dibawa didalam pesawat saat pulang nanti. Sepintas memang buku ini banyak menceritakan tentang catatan selama berada disana namun tidak lepas juga dari cerita tentang ibadah selama disana. Buku ini juga dilengkapi panduan praktis untuk menunaikan ibadah haji yang saya capture dibawah ini nih.
panduan ibadah haji, semoga jelas
Namun pada buku ini juga direkomendasikan kepada para calon jamaah haji untuk lebih banyak membaca buku-buku lain yang berkenaan dengan ibadah haji. Karena orang yang beribadah dengan ilmu akan berbeda dengan yang tanpa ilmu. Baca buku ini saja saya bisa menetskan air mata, merasakan bagaimana berada disana. Setiap muslim pasti bercita-cita untuk ber-haji, menunaikan rukun islam yang kelima. Semoga kita semua diberikan kesempatan, kekuatan, kemampuan untuk bisa menunaikan ibadah Haji suatu saat nanti, aamiin


No comments:

Post a Comment

Silahkan meninggalkan komentar dengan menyertakan nama jelas atau link agar kita bisa saling silaturahim. Komentar tanpa nama alias anonymous tidak akan ditayangkan diblog ini.
Terima kasih telah berkunjung